Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 214 Kegiatan 8.5

Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 8 halaman 214. Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket B. Indo Kegiatan 8.5 Halaman 214-215, Buku siswa untuk semester 2 Kelas 7 SMP/MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban  Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 8 Drama-Drama Kehidupan Kelas 8 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Halaman 214 Kegiatan 8.5 Bahasa Indonesia Kelas 8 

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 214 Kegiatan 8.5
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 214 Kegiatan 8.5

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 214 Kegiatan 8.5

Kegiatan 8.5
A. Jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu.Tunjukukkan bagian bagiannya secara sistematis,yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi,dan epilognya.Simpulkanlah tentang lengkap tidaknya bagian bagiannya itu!
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membabak teks drama "Agra yang Nakal" ke dalam struktur penyusunnya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I
PROLOG
Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.
Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI
Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)
Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)
Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).
Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”
Anak-anak : ”Sudah Bu.”
Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”
Agra : ”Sudah dong Bu.”
Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”
Agra : (tersenyum nakal)
”Jalan ke hutan melihat salak,
Ada pula pohon-pohon tua
Ayam jantan terbahak-bahak
Lihat Inka giginya dua”
Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI
Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI
Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak
kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.
Coba kamu buat pantun yang lain.”
Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II
PROLOG
Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi
Arga.

DIALOG
ORIENTASI
Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek
aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)
Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”
Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek
aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”
Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya
marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu
giginya dua terus, hahaha…”
Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu
terus!”

KOMPLIKASI
Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama
kalian!” (Pergi)

RESOLUSI
Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga
kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah
tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III
PROLOG
Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG
ORIENTASI
Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok
bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI
Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma
sama anak perempuan.”
Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.
Masak gitu aja marah.”
Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya
G-E-N-D-I-S dong!”
Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum
bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu
mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,
hahaha….”
Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI
Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa
berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu
anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV
PROLOG
Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang
sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berderingdering.

DIALOG
ORIENTASI
Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga
yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”
Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI
Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”
Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu
lihat depan.”
Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka
nakal. Sekarang kamu kena batunya.”
Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa
bangun nih?”
Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita.
Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura.
Nanti kita dikerjain lagi.”
Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih)
Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”
Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”
Gendis : ”Tapi…”

RESOLUSI
Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain.
Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”
Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).
Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”


SIMPULAN:
TEKS DRAMA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI STRUKTUR YANG LENGKAP KARENA TERBAGI ATAS BEBERAPA BABAK.