Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 115 Aktivitas Kelompok

Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku IPS untuk Kelas 9 halaman 115. Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket IPS Aktivitas Kelompok Halaman 115. Buku siswa untuk Semester 1 Kelas IX SMP/MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 2 Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi Kelas 9 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Aktivitas Kelompok IPS Kls 9 Hal 115

Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 115 Aktivitas Kelompok
Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 115 Aktivitas Kelompok

Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 115 Aktivitas Kelompok

Untuk memahami berbagai penghambat perubahan sosial budaya lakukanlah kegiatan berikut!
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4 orang!
2. Carilah salah satu etnografi atau tulisan tentang kehidupan suku bangsa di Indonesia dari berbagai sumber seperti internet, buku, dan sumber lainnya!
Jawaban :

Etnografi Suku Asmat Suku Asmat berdiam di daerah-daerah yang sangat terpencil dan daerah tersebut masih merupakan alam yang ganas (liar). Mereka tinggal di pesisir barat daya Irian jaya (Papua). Mulanya, orang Asmat ini tinggal di wilayah administratif Kabupaten Merauke. Berikut ini etnografi Suku Asmat.
AspekPenjelasan
Kondisi lingkungan alamSuku Asmat mendiami daerah dataran rendah yang berawa-rawa dan berlumpur, serta ditutupi dengan hutan tropis.
Ciri-ciri fisikBentuk tubuh orang Asmat berbeda dengan penduduk lainnya yang berdiam di pegunungan tengah atau di nagian pantai lainnya. Tinggi badan kaum laki-laki antara 1,67 hingga 1,72 meter, sedangkan kaum perempuan tingginya antara 1,60 hingga 1,65 meter. 
BahasaBahasa-bahasa yang digunakan orang Asmat termasuk kelompok bahasa yang oleh para ahli linguistik disebut sebagai Language of the Southern Division, bahasa-bahasa bagian selatan Irian Jaya. Bahasa ini pernah dipelajari dan digolongkan oleh C.L Voorhoeve (1965) menjadi filum bahasa-bahasa Irian (Papua) Non-Melanesia.
Sistem TeknologiOrang Asmat telah memiliki peralatan serta cara untuk mempertahankan hidupnya. Mereka telah memiliki kemampuan untuk membuat jaring sendiri yang terbuat dari anyaman daun sagu.
SenjataPerisai digunakan oleh orang Asmat untuk melindungi diri dari tombak dan panah musuh dalam peperangan. Pola ukiran pada perisai melambangkan kejantanan. 
MakananOrang-orang Asmat tidak mengenal besi. Selain itu, tidak juga ditemukan tanah liat pada daerah ini sehingga tidak mengenal barang-barang keramik. Oleh karena itu, orang-orang Asmat biasa memasak makanannya di atas api terbuka.
Suku Asmat
PerhiasanOrang Asmat berhias untuk mempercantik dirinya masing-masing. Sesuai kepercayaan, mereka biasa berhias dengan menidentikan diri seperti burung. Seperti misalnya titik-titik putih pada tubuh yang diidentikan pada burung.
Tempat berlindung dan perumahanMenurut tradisi orang Asmat, dalam sebuah kampung terdapat 2 macam bangunan, yaitu rumah bujang dan rumah keluarga. Rumah bujang (je) ditempati oleh pemuda-pemuda yang belum menikah dan tidak boleh dimasuki oleh kaum wanita dan anak-anak. Sedangkan rumah keluarga, biasanya didiami oleh satu keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah, seorang atau beberpa istri, dan anak-anaknya
Alat musikAlat musik yang biasa digunakan oleh orang Asmat adalah tifa yang terbuat dari selonjor batang kayu yang dilobangi. Pahatan tifa berbentuk pola leluhur atau binatang yang dikeramatkan.
Alat transportasi & perlengkapannyaMasyarakat Asmat mengenal perahu lesung sebagai alat transportasinya. Pembuatan perahu dahulunya digunakan untuk persiapan suatu penyerangan dan pengayauan kepala. 
Sistem Mata pencaharianMata pencaharian hidup orang Asmat di daerah pantai adalah meramu sagu, berburu binatang kecil, (yang terbesar adalah babi hutan), dan mencari ikan di sungai, danau, maupun pinggir pantai. 
Kehidupan di perkampunganDengan didirikannya perkampungan-perkampungan bagi orang-orang Asmat, maka kehidupan mereka yang seminomad itu mulai berubah. Biasanya, kampung yang satu berjauhan dengan kampung yang lain 
Organisasi SosialDalam kehidupan orang Asmat, peran kaum laki-laki dan perempuan adalah berbeda. Kaum laki-laki memiliki tugas menebang pohon dan membelah batangnya. Pekerjaan selanjutnya, seperti mulai dari menumbuk sampai mengolah sagu dilakukan oleh kaum perempuan. 
Sistem kekerabatan/ keluargaDasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama-sama dalam rumah panggung (rumah keluarga) seluas 3 m x 5 m x 4 m yang sering disebut dengan tsyem.  
Lembaga pernikahanPernikahan seorang anak dalam masyarakat Asmat, biasanya diatur oleh kedua orang tua kedua belah pihak, tanpa diketahui oleh sang anak.
Sistem pemerintahanDi setiap kampung yang didirikan di wilayah masyarakat Asmat, terdapat satu rumah panjang yang merupakan semacam balai desa dimana para warga kampung berkumpul membicarakan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan seluruh warga.  
Sistem PengetahuanOrang Asmat berdiam di lingkungan alam terpencil dan ganas dengan rawa-rawa berlumpur yang ditumbuhi pohon bakau, nipah, sagu dan lainnya. Perbedaan pasang dan surut mencapai 4-5 meter. Pengetahuan itu dimanfaatkan oleh orang Asmat untuk berlayar dari satu tempat ke tempat lain. 
KesenianRagam kesenian suku Asmat yang banyak dilakukan adalah seni pahat/ ukir. Benda-benda kesenian hasil ukiran Asmat yang menarik adalah perisai-perisai, tiang-tiang mbis (patung bis/ leluhur), dan tifa.
3. Amati kehidupan mereka dengan membaca etnografi tersebut!
4. Apa yang ingin kamu ketahui dari kehidupan mereka?
5. Diskusikan dengan teman mengenai penghambat perubahan sosial budaya yang terjadi dalam kehidupan mereka!
6. Tulis etnografi suku bangsa tersebut dan faktor yang menghambat perubahan sosial budayanya!
Jawaban :

Faktor penghambat perubahan sosial di suku Asmat antara lain sebagai berikut :
  1. Sikap masyarakat Asmat yang tradisional
  2. Kurangnya komunikasi dengan masyarakat lain
  3. Perkembangan IPTEK yang terlambat
  4. Sifat penduduk yang konservatif/tertutup
  5. Rasa khawatir jika adat suku tersebut berubah
  6. Masyarakat Asmat masih mengandalkan budaya zaman dulu/kuno
  7. Masyarakat Asmat tidak ingin mengikuti perkembangan zaman
7. Presentasikan di depan kelas!