Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Jawaban Ayo Kita Menalar Halaman 297, 298 Matematika Kelas 8

Jawaban Ayo Kita Menalar Halaman 297, 298 Matematika Kelas 8
Jawaban Ayo Kita Menalar Halaman 297, 298 Matematika Kelas 8

Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 Halaman 297, 298 Ayo Kita Menalar

Mari kita mulai dengan mengingat kembali materi yang telah kita pelajari sebelumnya tentang matematika kelas 8. Sejauh ini, kita telah mempelajari berbagai konsep dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Kita juga telah mempelajari tentang bilangan bulat, pecahan, dan deret angka.

Setelah memahami dasar-dasar matematika tersebut, sekarang kita akan memulai pembahasan tentang kunci jawaban matematika kelas 8 halaman 297 dan 298. Pada halaman tersebut, kita akan menemukan soal-soal yang berkaitan dengan konsep yang telah kita pelajari sebelumnya.

Salah satu tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kemampuan kita dalam mengaplikasikan konsep matematika yang telah kita pelajari ke dalam soal-soal yang lebih kompleks. Selain itu, dengan mengerjakan soal-soal ini, kita juga dapat meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir analitis dan logis.

Nah, sebelum kita memulai mengerjakan soal-soal di halaman 297 dan 298 tersebut, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, pastikan kita telah memahami dengan baik konsep yang diajarkan di setiap soal. Kedua, pastikan kita telah membaca dengan teliti setiap soal dan mengerti apa yang diminta oleh soal tersebut. Ketiga, pastikan kita telah menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti pena, penggaris, dan kertas milimeter.

Ok, sekarang kita sudah siap untuk memulai mengerjakan soal-soal di halaman 297 dan 298. Jangan lupa untuk fokus dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang tepat. Semangat!

Pembahasan Jawaban Ayo Kita Menalar Halaman 297, 298 Matematika Kelas 8

Bagaimanakah menentukan hubungan peluang empirik dengan peluang teoretik.

1. Pada kegiatan 1 kalian telah mempelajari tentang peluang teoretik kejadian tertentu dalam suatu eksperimen.

Untuk mengingat kembali pemahaman kalian tentang peluang teoretik, tentukan peluang teoretik dari kejadian berikut:
a. hasil sisi Angka pada eksperimen satu koin.
b. hasil mata dadu 5 pada eksperimen satu dadu.
c. hasil kelereng kuning pada eksperimen pengambilan satu dari tiga kelereng dengan warna berbeda (kining, hitam, putih) dalam kantong. Sekarang, bandingkan perhitungan peluang teoretik dengan peluang empirik hasil percobaan kalian 

Jawaban : Masukkan kedalam tabel

Untuk menentukan peluang teoretik kejadian tersebut, pertama-tama kita perlu menentukan jumlah kemungkinan yang terjadi.

a. Hasil sisi angka pada eksperimen satu koin adalah sisi angka atau sisi gambar. Maka, peluang teoretik hasil sisi angka adalah 1/2, atau setengah.

b. Hasil mata dadu 5 pada eksperimen satu dadu adalah mata 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Maka, peluang teoretik hasil mata 5 adalah 1/6, atau sepersepuluh.

c. Hasil kelereng kuning pada eksperimen pengambilan satu dari tiga kelereng dengan warna berbeda adalah kelereng kuning, hitam, atau putih. Maka, peluang teoretik hasil kelereng kuning adalah 1/3, atau sepertiga.

Setelah menghitung peluang teoretik kejadian tersebut, kita dapat membandingkannya dengan peluang empirik yang didapat dari hasil percobaan kita sendiri. Peluang empirik adalah hasil yang didapat dari percobaan nyata yang kita lakukan, sedangkan peluang teoretik adalah hasil yang didapat dari teori yang mendasari kejadian tersebut.

Jika peluang empirik kita sama dengan peluang teoretik, maka teori yang mendasari kejadian tersebut dianggap valid. Namun jika terdapat perbedaan antara peluang empirik dan teoretik, maka kita perlu melakukan pengecekan lebih lanjut untuk menentukan apakah teori tersebut masih valid atau perlu diperbaiki.

2. Menurut kalian, apakah hasil percobaan peluang empirik mendekati peluang teoretik? 

Jawaban : 

Hasil percobaan peluang empirik mungkin tidak selalu mendekati peluang teoretik. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil percobaan, seperti kesalahan sistematis atau kesalahan acak.

Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang terjadi secara terus-menerus karena adanya masalah dengan alat atau metode yang digunakan dalam percobaan. Misalnya, jika kita menggunakan alat yang tidak tepat untuk mengukur suatu besaran, maka hasil percobaan yang didapat akan selalu berbeda dari nilai yang sebenarnya.

Kesalahan acak adalah kesalahan yang terjadi secara tidak terduga karena adanya faktor-faktor yang tidak dapat kita kontrol. Misalnya, jika kita mengambil sampel secara acak dari suatu populasi, maka hasil sampel yang didapat mungkin tidak selalu mendekati nilai rata-rata populasi.

Jika kita memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil percobaan dan menggunakan metode yang tepat untuk mengukur kemungkinan kejadian, maka hasil percobaan peluang empirik akan mendekati peluang teoretik. Namun jika tidak, maka hasil percobaan peluang empirik mungkin tidak mendekati peluang teoretik.

3. Apakah ketika kalian menambah banyak percobaan, banyaknya kemunculan hasil yang kalian amati juga bertambah? 

Jawaban : 

Biasanya, semakin banyak percobaan yang dilakukan, semakin dekat hasil percobaan peluang empirik dengan peluang teoretik. Hal ini disebut sebagai hukum besar angka (law of large numbers). Hukum ini menyatakan bahwa jika kita melakukan percobaan yang sama dengan jumlah yang besar, maka hasil percobaan yang kita dapatkan akan semakin mendekati nilai yang sebenarnya.

Misalnya, jika kita ingin mengetahui peluang hasil mata dadu 6 pada eksperimen satu dadu, maka kita dapat melakukan percobaan dengan mengocok dadu sebanyak 100, 1000, atau 10000 kali. Semakin banyak percobaan yang dilakukan, semakin dekat hasil percobaan peluang empirik dengan peluang teoretik 1/6.

Namun perlu diingat bahwa hukum besar angka hanya berlaku jika percobaan yang dilakukan adalah percobaan acak (random). Jika percobaan yang dilakukan tidak acak, maka hasil percobaan peluang empirik mungkin tidak mendekati peluang teoretik.

4. Jika percobaan tersebut kalian lakukan terus menerus hingga banyak kali percobaan, apakah peluang empirik semakin mendekati peluang teoretik? Jelaskan.

 Jawaban :

 Sama seperti jawaban nomor 3