Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Kunci Jawaban Aktivitas Kelompok Halaman 209 IPS Kelas 7

Kunci Jawaban Aktivitas Kelompok Halaman 209 IPS Kelas 7
Kunci Jawaban Aktivitas Kelompok Halaman 209 IPS Kelas 7

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 209 Aktivitas Kelompok

Pembahasan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 209 Aktivitas Kelompok mengulas tentang aktivitas kelompok dalam masyarakat, yang merupakan salah satu topik penting yang dibahas dalam mata pelajaran tersebut. Aktivitas kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam masyarakat, baik secara individu maupun bersama-sama dengan orang lain.

Aktivitas kelompok ini dapat bersifat produktif, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa, atau bersifat reproduktif, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup kelompok.

Kunci jawaban IPS Kelas 7 Halaman 209 Aktivitas Kelompok merupakan sebuah bahan ajar yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam halaman tersebut, sehingga siswa dapat lebih memahami dan mengerti tentang aktivitas kelompok dalam masyarakat. Dengan memahami dan mengerti tentang aktivitas kelompok, siswa akan lebih menghargai dan menghayati perannya dalam masyarakat, serta dapat lebih bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitasnya.

Oleh karena itu, kunci jawaban IPS Kelas 7 Halaman 209 Aktivitas Kelompok ini merupakan sebuah bahan ajar yang sangat penting bagi perkembangan siswa dalam mata pelajaran IPS."

Pembahasan Jawaban Aktivitas Kelompok Halaman 209 IPS Kelas 7

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!

2. Carilah informasi mengenai perkembangan masyarakat praaksara dari berbagai sumber seperti buku, artikel, atau internet!

3. Diskusikan perkembangan masyarakat praaksara dari aspek ekonomi, sosial dan budaya!

4. Tulis hasil diskusi pada kolom yang telah disediakan!

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

  1. Ekonomi: Pada masa ini, masyarakat praaksara masih hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Sistem ekonomi yang mereka jalani masih bersifat subsisten, yaitu sistem ekonomi yang hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup. Masyarakat praaksara tidak memiliki sistem pertukangan atau pertanian yang terorganisir, sehingga tidak memiliki barang-barang yang dapat diperdagangkan.

  2. Sosial: Pada masa ini, masyarakat praaksara hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang tersebar di seluruh dunia. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan bersama-sama, sehingga terjadi interaksi sosial yang cukup intens. Mereka juga memiliki sistem kekerabatan yang kuat, dimana keluarga merupakan unit sosial terkecil yang saling terikat satu sama lain.

  3. Budaya: Pada masa ini, masyarakat praaksara memiliki budaya yang masih sangat sederhana. Mereka tidak memiliki sistem tulisan atau kebudayaan yang terorganisir, sehingga tidak memiliki catatan sejarah yang terperinci. Mereka juga tidak memiliki sistem agama yang terorganisir, sehingga tidak memiliki tempat ibadah yang khusus. Namun, mereka memiliki kepercayaan spiritual yang kuat, dimana mereka percaya bahwa alam merupakan sumber kekuatan dan keajaiban.

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

  1. Ekonomi: Pada masa ini, masyarakat praaksara mulai mengembangkan sistem ekonomi yang lebih lanjut dibandingkan masa sebelumnya. Mereka mulai mengembangkan pertanian dan pertukangan secara terorganisir, sehingga mulai memiliki barang-barang yang dapat diperdagangkan. Sistem ekonomi yang mereka jalani mulai bersifat produktif, yaitu sistem ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa.

  2. Sosial: Pada masa ini, masyarakat praaksara mulai mengembangkan sistem kekerabatan yang lebih kompleks. Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang saling terikat satu sama lain, namun mereka juga mulai membentuk kelompok-kelompok sosial yang lebih besar seperti suku atau klan. Interaksi sosial yang terjadi juga semakin intens, karena mereka mulai memiliki hubungan ekonomi dan budaya yang lebih kompleks.

  3. Budaya: Pada masa ini, masyarakat praaksara mulai mengembangkan budaya yang lebih kompleks. Mereka mulai memiliki sistem tulisan, sehingga mulai mampu mencatat sejarah dengan lebih terperinci. Mereka juga mulai memiliki sistem agama yang terorganisir, sehingga mulai memiliki tempat ibadah yang khusus. Budaya yang mereka miliki juga mulai lebih terintegrasi dengan budaya-budaya lain, karena mereka mulai terlibat dalam perdagangan dan interaksi dengan masyarakat lain.

Masa Bercocok Tanam

  1. Masyarakat praaksara yang tinggal di masa Bercocok Tanam memiliki sistem ekonomi yang didasarkan pada pertanian. Mereka bercocok tanam padi dan menanam berbagai jenis tanaman lainnya seperti jagung, kacang-kacangan, dan sayuran. Masyarakat praaksara juga memelihara ternak seperti sapi, kambing, dan ayam untuk sumber makanan dan bahan lainnya.

  2. Sosial budaya masyarakat praaksara pada masa Bercocok Tanam tercermin dalam adat istiadat dan kebiasaan yang berkembang di kalangan mereka. Mereka memiliki sistem kekerabatan yang kuat dan memegang teguh norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat mereka. Mereka juga memiliki kebudayaan yang kaya, termasuk musik, tari, seni pertukangan, dan seni lukis.

  3. Pada masa Bercocok Tanam, masyarakat praaksara juga mulai membangun komunitas yang lebih terorganisir dengan membentuk perkampungan dan mengembangkan sistem pemerintahan yang lebih formal. Mereka juga mulai melakukan pertukaran dengan masyarakat di sekitar mereka, yang membantu dalam pengembangan ekonomi mereka.

Masa Perundagian

  1. Aspek ekonomi: Pada masa Perundagian, masyarakat praaksara mengandalkan pertanian sebagai sumber utama pendapatannya. Mereka juga terlibat dalam kegiatan perburuan, pengumpulan, dan perdagangan barang-barang yang diperoleh dari alam sekitarnya. Pada masa ini, masyarakat praaksara juga mulai menggunakan uang sebagai alat pembayaran.

  2. Aspek sosial: Masyarakat praaksara pada masa Perundagian hidup dalam suatu sistem kekerabatan yang kuat, yang disebut sistem marga. Mereka juga memiliki sistem kekuasaan yang terdiri dari pemimpin suku atau kelompok yang dipilih oleh anggotanya. Pada masa ini, masyarakat praaksara juga mulai memiliki agama yang terorganisir, dengan kepercayaan pada berbagai dewa dan roh.

  3. Aspek budaya: Masyarakat praaksara pada masa Perundagian memiliki kebudayaan yang kaya, dengan seni rupa yang terdiri dari patung-patung, ukiran, dan lukisan pada batu dan tembikar. Mereka juga memiliki musik dan tarian yang merupakan bagian dari kebudayaan mereka. Masyarakat praaksara juga memiliki bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun tidak ada catatan tulis yang dapat kita lihat saat ini.

5. Setelah selesai, Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!