Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

7 Materi Pelajaran Pjok Kelas 3 Semester 2

Basbahanajar.com | Materi Pelajaran Pjok Kelas 3 Semester 2 | Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), pada dasarnya adalah proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik untuk menciptakan perubahan secara menyeluruh dalam kualitas individu, baik secara fisik, mental, maupun emosional. 

PJOK berfungsi sebagai sarana untuk memajukan perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, dan kemampuan berpikir rasional, serta untuk memperkuat penghayatan terhadap nilai-nilai (termasuk sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial), serta membentuk kebiasaan gaya hidup sehat. 

 Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. 

Materi Pelajaran Pjok Kelas 3 Semester 2 

7, Materi Pelajaran Pjok Kelas 3 Semester 2


1. Bab 6: Aktivitas Permainan 

Mengajarkan gabungan gerak berjalan, berlari, dan melompat sebagai aktivitas fisik yang menyenangkan. Berjalan dianggap sebagai pemanasan yang efektif, diikuti oleh berlari dan melompat dengan jarak tertentu. 

Gerakan berjalan dimulai dengan sikap dasar, sementara gerakan berlari melibatkan transisi perlahan dari berjalan, postur tubuh yang condong, dan ayunan kaki yang lebih kuat. Gerakan melompat dijelaskan sebagai perpindahan tubuh dari satu titik ke titik lain dengan menggunakan tolakan kaki, melibatkan penarikan kaki sebelum mendarat. 

Selanjutnya, yang perlu dikuasai adalah gabungan gerakan memutar badan, menekuk lutut, mengayun, dan meliukkan badan. Gerakan berikutnya adalah melompat dengan berputar, menggabungkan lompatan biasa dengan gerakan memutar badan. 

Melompat dengan satu kaki melibatkan tolakan dari satu tungkai dengan posisi awal yang menghadap ke depan dan tangan yang direntangkan ke samping. Pelajaran ini menekankan pentingnya melakukan aktivitas secara bertahap, dari yang ringan hingga yang berat, dalam rutinitas sehari-hari. 

Praktik dilakukan secara cermat untuk memahami dan menerapkan gabungan gerakan yang diajarkan. 

2. Bab 7: Kesehatan Tubuh (Kebugaran Jasmani) 

Bagian ini mengedukasi pembaca tentang pentingnya melakukan peregangan otot setelah bangun tidur untuk mencegah cedera serius. Melalui latihan fleksibilitas, seperti mengangkat kedua kaki ke atas kepala, materi ini mengajarkan cara menjaga tubuh tetap lentur dan bebas bergerak. 

Selanjutnya, pembahasan mencakup latihan fleksibilitas yang lebih lanjut, termasuk bengkokan lutut, serta latihan ketiga dengan posisi tubuh yang beragam. Semua latihan ini dirancang untuk membuat otot-otot tubuh menjadi lebih fleksibel dan memastikan tubuh menjadi lebih lentur. 

Selain itu, artikel ini juga membahas latihan koordinasi gerakan, yang menggabungkan berbagai gerakan sederhana untuk meningkatkan fleksibilitas otot tubuh. Tiga latihan koordinasi gerakan dijelaskan, termasuk duduk kangkang ke depan, ke samping, dan kombinasi gerakan kaki dan tangan. 

3. Bab 8: Senam Untuk Ketangkasan 

Pelajaran senam kecekatan tanpa peralatan untuk siswa kelas 3 SD/MI ini membahas beragam gerakan untuk meningkatkan kecekatan tubuh. Gerakan melompat-lompat di tempat dimulai dengan sikap tubuh tegak, melibatkan melompat secara bersamaan dan mengeper saat mendarat. 

Selain itu, diajarkan juga kombinasi berlari dan melompat, di mana siswa berlari beberapa langkah sebelum melompat dengan kedua tangan ditekuk ke depan saat melompat. Gerakan berputar di udara menekankan sikap tubuh saat melompat dan mendarat, dengan melibatkan loncatan-loncatan dan putaran. 

Pelajaran senam kecekatan dengan peralatan memperkenalkan latihan menggunakan tempurung kelapa yang dilengkapi dengan tali dan melibatkan kerjasama dalam perlombaan tim. Latihan kecekatan dengan peralatan juga termasuk melompat dan meloncat tali serta melompat melewati simpai atau gelang rotan. 

Aktivitas ini tidak hanya melatih kecekatan, tetapi juga mengajarkan kolaborasi dan kerjasama dalam konteks olahraga bersama. 

4. Bab 9: Gerak Rhythmic 

Pelajaran gerak rhythmic untuk siswa kelas 3 SD/MI melibatkan gerakan tunggal dan ganda dengan penggunaan musik sebagai pengiring atau tanpa musik. Gerak rhythmic tunggal melibatkan gerakan langkah dan ayunan kaki dengan berbagai variasi, seperti berjalan dengan irama dan lari di tempat sambil mengangkat lutut secara bergantian. 

Gerak rhythmic ganda fokus pada gerakan langkah bersama untuk melatih keserasian dan kekompakan tim. Gerak rhythmic tunggal mencakup gerakan maju dengan irama dan lari di tempat mengangkat lutut, dengan petunjuk langkah yang jelas. 

Sementara gerak rhythmic ganda memperkenalkan gerakan loopas dan bijtrakpass, yang dilakukan secara teratur dan tertib dalam formasi tim. Tujuan dari latihan ini adalah meningkatkan keserasian gerak dan kekompakan tim, dengan opsi menggunakan atau tidak menggunakan musik sebagai pengiring. 

Aktivitas ini tidak hanya memperkenalkan gerakan, tetapi juga melibatkan unsur kerjasama dan kolaborasi dalam konteks senam rhythmic. 

5. Bab 10: Renang Gaya Dada 

Pelajaran renang gaya dada memberikan pemahaman tentang teknik dasar berenang. Dengan fokus pada gaya dada atau katak, siswa memulai dengan gerakan meluncur yang merupakan langkah awal dalam berenang. Setelah meluncur, mereka belajar gerakan kaki atau tungkai dengan menghadap dinding kolam dan melakukan dorongan ke belakang. 

Selanjutnya, gerakan lengan sangat penting untuk meningkatkan kecepatan renang, melibatkan langkah-langkah melipat dan membuka kedua tangan. Selain itu, teknik bernapas dijelaskan, di mana siswa belajar mengambil dan mengeluarkan napas saat kepala mereka keluar dan masuk ke dalam air.

 Pelajaran ini tidak hanya memperkenalkan teknik dasar renang, tetapi juga menjelajahi sejarah dan manfaat olahraga ini. Oleh karena itu, siswa akan memahami secara menyeluruh konsep dasar dan keterampilan teknis yang diperlukan dalam gaya dada. 

6. Bab 11: BerAktivitas Di Sekitar Lingkungan Sekolah 

Pelajaran ini mengajak siswa untuk mengenal lingkungan sekolah dengan membentuk kelompok yang dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris. Melalui kerjasama, siswa mencatat informasi tentang tempat-tempat di sekitar sekolah seperti ruang kelas, lapangan, perpustakaan, dan lainnya.

 Lingkungan sekolah dijelaskan sebagai lingkungan kedua setelah rumah, tempat untuk belajar, bermain, dan berolahraga. Bermain di sekolah diperbolehkan, tetapi harus memilih tempat yang aman dan tidak mengganggu kegiatan belajar. 

Tempat-tempat bermain yang aman diidentifikasi, seperti lapangan dengan rumput, dan siswa diajarkan untuk menghindari bermain di tempat yang berpotensi membahayakan, seperti dekat jalan raya, area pabrik, dapur, atau tepi sungai. 

Bagian ini memberikan pemahaman tentang pentingnya mengenal dan menjaga lingkungan sekolah, memilih tempat bermain yang aman, dan menjaga keselamatan selama bermain.* 

7. Bab 12: Pentingnya Budaya Hidup Sehat 

Bagian ini menekankan pentingnya pencegahan penyakit lebih dari pengobatan, dengan mengajarkan siswa cara menjaga kesehatan melalui berbagai praktik seperti berolahraga, bermain secara sehat, menjaga lingkungan bersih, menggunakan pakaian bersih, dan menjalani pola makan teratur. 

Penyakit diare, yang dapat menyerang siapa pun tanpa memandang usia atau jenis kelamin, diidentifikasi sebagai salah satu penyakit umum dengan gejala seperti perut kembung, diare berulang, wajah pucat, dan tubuh lemas. 

Penyakit demam berdarah ditekankan sebagai penyakit serius yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. 

Gejala yang dimiliki penderitanya mencakup demam tinggi, kelemahan tubuh, dan munculnya bintik merah pada kulit. Pencegahan melibatkan 3M (menutup tempat air, menguras bak mandi, dan mengubur kaleng bekas) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. 

Penyakit influenza atau flu, yang disebabkan oleh virus influenza, diidentifikasi sebagai penyakit yang mudah menular. Langkah-langkah pencegahan termasuk mengonsumsi makanan bergizi, melakukan olahraga secara teratur, tidur cukup, dan menghindari kontak dengan penderita. 

Pentingnya menjaga kebersihan jamban atau peturasan dijelaskan sebagai prasyarat untuk menjaga rumah tetap sehat. Jika kebersihan tidak dijaga, dapat menarik serangga yang menjadi penyebab penyakit. 

Siswa diajarkan untuk menjaga kebersihan jamban, memastikan saluran air lancar, dan menggunakan sikat agar tetap bersih. Keseluruhan pelajaran menekankan pentingnya pencegahan, kebersihan, dan gaya hidup sehat dalam menjaga kesehatan.