Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 135 [Kunci Jawaban]

Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 11 halaman 135, 136. Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket B. Indo Tugas Halaman 135, Buku siswa untuk semester 1 Kelas XI SMP/MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban  Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 4 Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek Kelas 11 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Hal 135 Bahasa Indonesia Kls 11

Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 135 [Kunci Jawaban]
Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 135 [Kunci Jawaban]

Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 135 [Kunci Jawaban]

Tugas
1. Marilah berlatih menyunting penggalan cerita berikut!
a. Perhatikanlah isi, struktur, dan aspek kebahasaan dari cuplikan cerita berikut!
b. Dengan berdiskusi, perbaikilah beberapa kesalahan yang ada di
dalamnya berdasarkan petunjuk-petunjuk berikut.
1) Ada kata yang harus dimiringkan penulisannya karena kata itu masih berupa kata asing. Tunjukkanlah kata itu dan perbaikilah.
2) Ada kalimat yang salah di dalam penggunaan tanda baca akhirnya. Tunjukkan kalimat yang dimaksud dan perbaikilah.
3) Ada kalimat yang tidak efektif karena tidak mengandung subjek. Tunjukkan kalimat yang dimaksud dan perbaikilah.
4) Ada tanda koma yang harus dibubuhkan setelah kata seru. Tunjukkanlah kata seru yang dimaksud dan perbaikilah.
5) Ada penulisan nama orang yang salah ejaannya. Tunjukkanlah nama itu dan perbaikilah.
c. Bacakanlah hasil-hasil perbaikan kelompokmu terhadap cuplikan novel tersebut untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain. 

Jawaban :
HASIL SUNTINGAN TEKS
Lelaki tua itu suka mengenakan lencana merah putih yang disematkan di bajunya. Di mana saja ia berada, lencana merah putih selalu menghiasi penampilannya.

Ia memang seorang pejuang yang pernah berperang bersama para pahlawan di masa penjajahan sebelum bangsa dan negara ini merdeka. Kini, semua teman seperjuangannya telah tiada. Sering ia bersyukur karena mendapat karunia umur panjang. Ia bisa menyaksikan rakyat hidup dalam kedamaian.

Kini, bangsanya tak lagi dijajah oleh bangsa lain. Bangsanya tidak lagi berperang gerilya keluar masuk hutan. Tapi, ia juga sering meratap setiap kali membaca koran yang memberitakan keadaan negara ini semakin miskin. Kondisi ini disebabkan korupsi yang telah dianggap wajar bagi semua pengelola negara.

Kekayaan negara juga dikuras habis-habisan oleh perusahaan-perusahaan asing yang berkolaborasi dengan elite politik. Kini, semua elite politik hidup dalam kemewahan, persis seperti para pengkhianat bangsa sebelum negara ini merdeka. Dulu, pada masa penjajahan, para pengkhianat bangsa menjadi mata-mata kompeni.

Mereka tega mengorbankan anak bangsa sendiri demi keuntungan pribadi. Mereka mendapat berbagai fasilitas mewah, seperti rumah, mobil, dan perempuan-perempuan cantik. Ia tiba-tiba teringat pengalamannya membantai sejumlah pengkhianat bangsa di masa penjajahan.

Saat itu ia ditugaskan oleh Jenderal Sudirman untuk membersihkan negara ini dari pengkhianat bangsa yang tega mengorbankan siapa saja demi keuntungan pribadi. ”Para pengkhianat bangsa adalah musuh yang lebih berbahaya dibanding kompeni. Mereka tak pantas hidup di negara sendiri. Kita harus menumpasnya sampai habis. Mereka tak mungkin bisa diajak berjuang karena sudah nyatanyata berkhianat,” Jenderal Sudirman berbisik di telinganya ketika ia ikut bergerilya di tengah hutan.

Ia kemudian bergerilya ke kota-kota untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa. Ia berjuang sendirian menumpas kaum pengkhianat bangsa. Dengan menyamar sebagai penjual tape singkong dan air perasan tape singkong yang bisa diminum sebagai pengganti arak atau tuak,ia mendatangi rumah-rumah kaum pengkhianat bangsa. Banyak pengkhianat bangsa yang gemar membeli air perasan tape singkong.

Dasar kaum pengkhianat, senangnya hanya mengumbar nafsu saja. Ia begitu dendam kepada kaum pengkhianat bangsa. Mereka harus ditumpas habis dengan cara apa saja. Ia kemudian memilih cara paling mudah, tetapi sangat ampuh untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa. Air perasan tape singkong sengaja dibubuhi racun yang diperoleh dari seorang sahabatnya berkebangsaan Tionghoa. Sahabatnya ini sangat mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Entah terbuat dari bahan apa, racun itu sangat berbahaya. Jika dicampur dengan air perasan tape singkong, lalu diminum, maka dalam waktu dua jam setelah meminumnya, si peminum akan tertidur untuk selamanya. Tak ada yang tahu, betapa kaum pengkhianat bangsa tewas satu persatu setelah menenggak air perasan tape singkong yang telah dicampur dengan racun.

Dokter-dokter yang menolong mereka menduga mereka mati akibat serangan jantung. Dukun-dukun yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat terkena santet. Para pemuka agama yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat kutukan Tuhan karena mereka telah banyak berbuat dosa.


Jawaban Lainnya :
  1. Banyak kekayaan negara juga dikuras habis-habisan oleh perusahaan-perusahaan asing yang berkolaborasi dengan elite politik.
  2. Mereka harus ditumpas habis dengan cara apa saja, dan ia memilih cara paling mudah tapi sangat ampuh untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa.
  3. Jika dicampur dengan air perasan tape singkong, lalu diminum oleh para pengkhianat, maka dalam waktu dua jam setelah meminumnya, mereka akan tertidur untuk selamanya.
  4. Tidak terdapat tanda seru pada teks bacaan.
  5. Mereka tak mungkin bisa diajak berjuang karena sudah nyatanya berkhianat," Jenderal Sudirman berbisik di telinganya ketika ia ikut bergerilya di tengah hutan